Lama tak menulis lagi. Lebih tepatnya menulis di blog.
Tulisan yang bisa ku shared sebenarnya banyak, tapi sangat malas untuk
mem-posting-nya.
Siang tadi, aku bolos dari mata kuliah terakhir karena
perasaan yang tidak enak. Penyakit itu mulai datang lagi. Tak suka dengan orang
yang kukenal, melihat mereka, menyentuh, dan berbicara kepada mereka membuatku
kesal. Kuputuskan untuk pulang. Aku tertidur dari tengah hari hingga matahari
tenggelam. Aku sempat terbangun dan menyadari diriku menangis. Aku bermimpi.
Kutemukan diriku merindukan ayah yang
telah pergi. Dia sudah tidak ada sekeras apapun aku menangis. Ibu hanya
melihatku. Aku menangis dan menangis. Tangisan yang menyakitkan hati,
menyesakkan dada. Lalu terlintas wajah ayah di benakku, bagaimana suaranya,
bagaimana mimik mukanya pada saat tersenyum, dan semuanya hilang sudah. Tinggal
aku yang sendirian menangis.
Aku bangun. Tiga tetes air mata di pipiku. Dua mengalir dan
satunya menitik ketika aku menegakkan badan. Sungguh lega rasanya karena itu
belum terjadi. Semoga pada saatnya nanti, aku sudah menjadi seorang wanita yang
kuat dan tidak menyesali sesuatu apapun yang berkaitan dengan ayahku. Sekarang
aku akan meneleponnya, kutinggalkan tulisan ini dan kau untuk sementara. Terima
kasih dan sampai jumpa.