Greetings!

I'm Fenny and welcome to my site. What will you find in this site? Well, you tell me. The words represent what's on my world. You like it or not, it doesn't matter at all. Have a nice read!!

Minggu, 20 Maret 2011

Aku dan Monster

| | 0 komentar

Setiap manusia memiliki monster di dalam dirinya. Sebuah pilihan untuk memunculkannya ke permukaan atau tidak. Seperti tinta yang merembes di atas kain, hal itu berpengaruh terhadap pola tingkah laku dan cara berpikir manusia. Dalam keadaan lemah ataupun terdesak, monster itu bisa timbul ke permukaan. Bentuk apapun yang dimilikinya membuat seseorang terlihat berbeda dari biasanya.

Dalam kondisi ini, kutuliskan hal-hal yang mungkin bisa membuatmu waspada terhadap hal terburuk yang engkau punya di dalam dirimu. Aku sudah tidak tahu yang mana diriku yang asli dan mana monster itu.

"Daviiiid! Makan malam sudah siap!" suara Ibu terdengar dari lantai bawah rumah
"iya, bu!" jawabku.

monster itu untuk sejenak mengundurkan diri.

Aku tahu. monster itu selalu muncul ketika aku sedang dalam kondisi "negatif". Tidak hanya diriku, kemana pun aku pergi, semua hal secara spontan menjadi negatif. Sungguh berbahaya bagi lingkungan sekitarku. Harus mengalahkannya sekarang juga, jika tidak, maka bukan hanya aku saja yang termakan, tapi juga lingkunganku. Aku tidak ingin hal itu terjadi.

satu hari. dua hari. tiga hari. satu minggu. dua minggu. Monster itu kembali muncul. Selama itu aku berusaha untuk menahannya. Ternyata tidak bisa untuk jangka waktu yang lama. Apa yang harus aku lakukan? Sepertinya salah satu cara adalah menghindar. Ya, menghindar!

Satu per satu, kubuang hal-hal yang berharga bagiku agar mereka tidak seperti aku. Ya, mereka. Kuciptakan pikiran-pikiran jelek tentang mereka. Memunculkan berbagai alasan untuk membenci mereka. Pada akhirnya, aku mendapati diriku membenci mereka tanpa alasan yang jelas, melihat wajah saja aku sudah merasa muak!

Sekarang hanya ada aku dan monster itu berdiri di tengah setitik cahaya yang sangat menyilaukan mata. Aku merasa diriku terus berlari menjauhi cahaya itu, tapi Dia selalu berlari mendekatiku. Dia tak pernah gagal. Tinggal aku yang memutuskan untuk berhenti atau terus berlari.

"You wanna heal your body? You have to heal your heart - by India Arie"
Read more...

Labels

fenny_git2ndgig. Diberdayakan oleh Blogger.
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Stalker

Followers