Greetings!

I'm Fenny and welcome to my site. What will you find in this site? Well, you tell me. The words represent what's on my world. You like it or not, it doesn't matter at all. Have a nice read!!

Kamis, 18 Agustus 2011

That’s My Love

| | 0 komentar

"Aku ingin membantunya."

Itu muncul dikepalaku. Dia memiliki sesuatu yang kelam sepertinya. Aku ingin tahu segalanya tentang dia. Apa yang dia suka, apa yang dia tidak suka, kenapa dia begini, kenapa dia begitu, apa yang membuatnya bosan, dan sebagainya. Aku tidak tahan melihatnya muram. Ingin kutanyakan, “Kau kenapa?” tapi sayangnya tak pernah terwujud. Yang bisa aku lakukan adalah berpura-pura untuk tidak memperdulikan masalahnya dan mencoba untuk menghiburnya dengan menjadi orang yang konyol. Tak apa menjadi orang yang konyol, yang penting kau bisa sedikit terhibur. Senyum itu pun terkembang walau dengan keterpaksaan. That’s my love.
Read more...

Ramalan Masa Depan

| | 0 komentar

“Kau selalu ingin kembali ke mantanmu. Pada saat kau bekerja nanti, kau akan bertemu dengan seorang yang baru, yang lebih dewasa dan lebih bijaksana (intinya lebih baik) daripada yang sekarang ini. Kau akan menikah umur 24 atau 25.”

Itulah yang dikatakan tukang ramal, tepatnya kartu tarot soal percintaanku. Satu hal yang harus diketahui, aku tidak punya pacar dan kukatakan hal itu padanya. Lalu ia berkata, " kau sedang mencintai seseorang, tidak begitu dalam."

“Kau mencintai banyak laki-laki,” lanjutnya.

Tentu saja aku ‘mencintai’ banyak laki-laki. Ayahku, kedua saudaraku, teman-temanku, dan beberapa orang sahabatku.

Kembali ke paragraf pertama. Sejak awal aku menyukainya karena dirinya, bukan wajahnya. Apakah benar aku tidak akan bersamanya pada akhirnya nanti? Lalu haruskah aku melupakan? Haruskah menjauhi? Terakhir kali aku berusaha menjauhi, malah dialah yang semakin mendekat. Membuatku pusing dan ingin berteriak karena kesal.

“Kau termasuk friend list-nya,” tambahnya lagi.

Inilah perkataan yang membuatku membelalakkan mata, hatiku membeku seketika itu juga, dan jantungku seperti terhenti selama tiga detik. Kuabaikan apa yang terjadi pada diriku dan membuat senyuman.

Tiga hari telah berlalu dan semuanya masih berkelebatan di otakku, seperti iklan berjalan di televisi, yang terus bergerak, lalu kembali ke berita yang semula, terus dan terus seperti itu.

Tanda keimanan yang menurun ini sangat jelas terlihat. Kuyakinkan diri untuk mengabaikannya karena aku bukanlah manusia biasa. Aku adalah anak-Nya. Aku adalah pelayan-Nya. Untuk menjadi itu semua, imanku harus kuat karena sekali lagi, aku bukanlah siapa-siapa jika bukan karena-Nya. Saat ini, aku sedang berusaha untuk membawa semuanya sebagai sebuah ‘kesenangan di kala bosan’. Terus mengingatkan diriku bahwa Dialah yang merancang semuanya, masa lalu, sekarang, dan masa depanku. Jantungku ada padaNya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Peramal boleh meramal, tapi penentunya adalah kita dan dengan izin-Nya segalanya akan menjadi Amin.
Read more...

Senin, 01 Agustus 2011

Open Heart

| | 0 komentar

It’s June 26, 2011.
I’m at my father’s office. My father gave me a book. “Mother Theresa: Secret Fire” by Joseph Langford. That day, I waited for someone (my father’s employer) that would drive me to the airport. I read that book, maybe 3-4 pages. In that page, there is a sentence “You have to open your heart. Let He in…” I figured, what was that mean. If I let Him in, how was it feel? How do I know if he already in or not? Is it tickle or something like electricity shock? Is it like fall in love?

Helen Trifosa was my “sister” in my church. He told me, “open your heart for Him, it means you allow Him to enter and control your life. How do you make it? Accept Him as your savior. Let the Holly Bible (God’s decree) guide your path. People who open his/her heart for God, it means his/her life will live with the truth of The Holy Bible, not with his/her passion. When we pray wholeheartedly, God will entering. You will feel peacefulness. You can feel like that AS LONG AS you follow HIM. If God already in, that people will yearning for God’s worth. You want to pleasure God, just like you want to pleasure your lover.
Read more...

Labels

fenny_git2ndgig. Diberdayakan oleh Blogger.
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Stalker

Followers