Eh, rek! Ada mainan baru namanya INDONESIAKU BUKAN INDONESIA-INDONESIAAN (INDOKU BUKAN INDO-INDOAN). Apa mungkin artinya seperti, “Ma, ayo kita main mobil-mobilan!”? hoho…
Becanda-becanda. Ini lombanya kampus tetangga. Mungkin arti temanya Indonesia bukan sembarang Indonesia. Indonesia yang bisa menjadi seperti negara-negara berkembang lainnya. Negara yang bisa menjadi teladan bagi negara lain. Yah, walaupun sampai sekarang masih ada saja orang yang tidak mengenal Indonesia. Paling yang dikenal Bali. Indonesia yang berada di Bali, bukan Bali yang berada di Indonesia. Trus orang-orang yang ada di dalamnya bukan orang-orangan tapi manusia(tau kan manusia itu apa?? kalau gak ). Lalu apa yang bisa menggambarkannya?? Inilah dia…. Jejejejejengggg….
Handphone, Notebook, mobil, motor, dan barang-barang mahal lainnya… Ketika dunia berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi di negaranya dalam setiap segi kehidupan (misalnya barang-barang mentereng di awal paragraf), di Indonesia ada dua profesi yang tetap tahan dari serangan benda-benda mentereng tersebut.
Sebut saja dia bunga…oh, bukan tapi TUBEK (tukang becak) dan mbah Jamu (penjual jamu) sebutannya. Ketika dunia berlomba-lomba untuk mendapatkan segala sesuatunya dengan cara instan dan tidak banyak mengeluarkan tenaga, TUBEK tetap mengayuh becaknya dengan penuh semangat. Begitu juga halnya pada mbak Jamu yang tetap memakai resep bahan jamu pilihan yang telah turun temurun diwariskan oleh leluhur. Salah satu kebanggaan saya akan Indonesia adalah beberapa turis internasional yang datang ke Indonesia, lebih senang memakai jasa tukang becak daripada menyewa mobil untuk berkeliling kota. Oleh karena itu, para tukang becak di daerah tertentu misalnya di Yogyakarta, bisa berbahasa internasional walaupun tidak terlalu fasih.
Kira-kira di luar negeri ada ‘gak ya tukang becak yang bisa bahasa Indonesia??
Mungkin ada kali ya? Yah, itupun kalau dia berasal dari keluarga keturunan Indonesia. Nah, kalau apresiasi buat mbah jamu, kalau setahu saya penjual jamu – jamu gendong khususnya (ternyata bukan cuma anak kecil saja yang digendong sama maknya)– itu hanya ada di Indonesia. Kalau ramuan herbal sich mungkin di luar negeri juga ada. Tapi kan jamu (dari tanaman herbal) yang digendong oleh seorang wanita dengan tubuh yang molek, rambut yang disanggul, memakai atasan kebaya dan bawahan kain yang dilipat sebegitu rupa sampai menyerupai sarung, rasanya tidak ada deh di luar negeri (sedikit banyak menggambarkan makku tahun 80-an! Aku padamu, mak!). Apalagi dengan bahasa daerah beserta logat yang kental dan suara yang lembut dari si mbah penjual jamu menambah rasa yang mantap pada jamu yang dia jual. Hahaha… si mbah emang TOP BGT! Top banget!!
Belakangan saya baru tahu kalau ada seseorang bernama Marsius Sitohang berprofesi sebagai tukang becak, pelestari musik dan dosen etnomusikologi USU Medan. Dia ngedapetin penghargaan dari Kick Andy. Check this out! wah wah... terharu saya
Seandainya oh seandainya…
Nasib kedua profesi ini sich bisa dibilang tidak sejahtera. Andaikan pemerintah Indonesia lebih memperhatikan nasib partubek (para tukang becak) dan partujam (para tukang jamu) karena kedua profesi ini bisa memperkenalkan Indonesia sebagai negara yang masyarakatnya pekerja keras dan tak gentar. Mudah-mudahan kalau saya sudah punya banyak uang dan bisa ke luar negeri, saya akan membuka toko jamu atau menciptakan mbah-mbah jamu lain di negeri orang dan Indonesia bisa ikut terkenal. Haha… Aminn… Trus kalau untuk tukang becak? Wah, itu dia tuh! Saya belum punya ide untuk yang satu itu. Ada yang punya ide untuk “membawa” becak ke luar negeri??
Nah, sosodara yang dapat kita petik dari cerita tukang becak dan mbah jamu ini adalah… JADILAH TUKANG BECAK DAN PENJUAL JAMU!! Oh, bukan sosodara, tapi di tengah hiruk pikuknya dan bejibunnya teknologi di Indonesia ini, kita harus tetap melestarikan budaya yang ada. Menghargai kedua profesi ini walaupun dalam hal finansial sangat jauh berbeda dengan presiden (ya iyalah!!). Tetap harus bekerja keras untuk mencapai apa yang kita inginkan. Jangan menjadi orang yang malas karena semuanya sudah bisa dikerjakan dengan teknologi. Jangan hanya mau yang instan-instan saja. Tapi mie instan itu memang enak!! (koq nyambung ke mie y?) ^_^ See ya!
p.s. makanan favorit saya mie instan.
Greetings!
I'm Fenny and welcome to my site. What will you find in this site? Well, you tell me. The words represent what's on my world. You like it or not, it doesn't matter at all. Have a nice read!!
Minggu, 25 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Wahahahaha, gw masih suka minum jamu gendong Pen. Tapi kog ndak ada yang pernah lewat di depan rumah ya. Hahahah
Posting Komentar
hi, can I help you? ^_^