Dulu, sepertinya aku bercita-cita menjadi seorang pembawa berita seperti Rossiana Silalahi. Aku sangat suka melihat gayanya berbicara, body language saat menyampaikan berita, sangat enak dipandang. Tapi semakin lama, cita-cita itu terlupakan. Semakin bertambah usia, semakin hilanglah kata cita-cita itu. Tidak ada “passion” dalam menjalankan sesuatu. Seandainya aku tidak pernah melupakan cita-cita itu. Apalah gunanya kusesali, lebih baik mencari yang baru. Sekarang belum ada jawabannya. Aku menjalani hariku, berusaha untuk menjalaninya dengan sebaik mungkin karena hidupku ini hanya untuk Tuhan. Itulah tujuan utama hidupku. Tidak ada yang lain.
Lalu, kenapa aku merasa ada yang kurang?
Lama, lama dan lama aku memikirkan hal ini. Ternyata satu jawabannya, “AKU TIDAK PERNAH DATANG KEPADANYA.” Aku hanya tahu, aku hidup untuk Dia, tapi aku bahkan tidak pernah berkomunikasi denganNya. Apa keinginanNya, apa yang sedang dialami, apakah Dia senang atau sedih dengan apa yang aku perbuat, apakah Dia memerlukan sesuatu atau hanya sekedar mengucapkan “selamat pagi dan aku mencintaiMu” pun tak sempat. Kasih yang selalu dia tujukan padaku, tapi tak pernah kutujukan padaNya. aku lebih memilih melarikan diri dari masalahku daripada datang kepadaNya dan mengobrol dari hati ke hati. Padahal segala sesuatuNya dapat dipecahkan olehNya. Itulah yang selalu kulupakan.
Semoga Tuhan memberkati kita semua dengan ingatan yang baik sehingga kita tidak pernah lupa Kasih yang harus kita berikan padaNya. Amin
Greetings!
I'm Fenny and welcome to my site. What will you find in this site? Well, you tell me. The words represent what's on my world. You like it or not, it doesn't matter at all. Have a nice read!!
Rabu, 22 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
hi, can I help you? ^_^