Sedikit lagi pisau itu terhujam ke perutnya. Ya, perut ayahku. Aku akan membunuhnya. Aku benci padanya. Bahkan melihat mukanya pun aku tak sudi. Tidakkah dia mengerti bagaimana perasaanku sekarang? Tidakkah dia mengerti bagaimana keadaan keluarganya sekarang? Tidakkah dia mengerti apa yang seharusnya dia lakukan sebagai seorang ayah pada saat sekarang ini?
Sedikit lagi pisau itu terhujam ke perutnya. Ya, perut ayahku. Aku akan membunuhnya. Ibuku berteriak dan seperti mesin, tanganku berhenti seketika itu juga. Ibuku menangis, adikku berdiri di sudut ruang keluarga ketakutan. Apa yang kurasakan sekarang sangatlah membara. Aku seperti ingin menghancurkan tembok di sekitarku, aku ingin mengobrak-abrik...
Greetings!
I'm Fenny and welcome to my site. What will you find in this site? Well, you tell me. The words represent what's on my world. You like it or not, it doesn't matter at all. Have a nice read!!
Selasa, 13 September 2011
Rabu, 07 September 2011
Jawaban
Diposting oleh Unknown | di 05.03 | 0 komentarKamar mandi. Kepalaku tidak berhenti untuk memikirkan hal-hal yang sulit (menurutku) sekalipun itu di kamar mandi. Di tempat ini pula aku menemukan jawaban untuk semuanya. Semua hal yang membingungkan aku selama ini.
Kenapa aku tidak pernah puas dengan hasil yang telah kudapatkan, kenapa aku selalu iri dengan orang lain, kenapa aku selalu menghindar dari diriku sendiri dan tentu saja kenapa kepalaku tidak pernah berhenti mencari jawaban atas keanehan-keanehan yang terjadi padaku. Jawabannya hanya satu:
AKU INGIN MEMBUKTIKAN PADA DIRIKU BAHWA AKU BISA.
Selama ini yang meremehkan diriku hanya diriku sendiri, bukan orang lain. Selama ini yang selalu menginginkan sesuatu yang lebih hanya...
Selasa, 06 September 2011
Aku Suka Bercerita
Diposting oleh Unknown | di 23.58 |Aku Marni, seorang pembantu rumah tangga. Aku bekerja di tiga rumah. Hal ini kulakukan karena aku membutuhkan uang. Aku suka bercerita, kata orang-orang aku ini lumayan cerewet juga. Aku ingin membagikan ceritaku tentang ketiga rumah di tempat aku bekerja.
Rumah A: orangnya cerewet. Belum selesai tugas satu, disuruh lagi tugas yang lainnya. Ibu itu entah kenapa sangat takut dengan anak perempuan pertamanya. Anaknya itu sudah berkeluarga dan punya tiga anak. Anak terakhir masih balita. Ya, dia sering dititipkan di neneknya karena ibu dan ayahnya sibuk bekerja. Mungkin lebih tepatnya malas mengurus anak.
Rumah B: orangnya cerewet dan kasar. Ya, rumah ini milik anak perempuan ibu rumah A....
Pendeta Merah
Diposting oleh Unknown | di 23.46 |Julukan ini kubuat pada saat pada saat aku sedang duduk mendengarkan khotbah di Gereja. Sudah menjadi sifatku untuk melupakan sesuatu, jadi jangan tanyakan tema khotbah minggu itu apa.
Merah yang kumaksudkan disini adalah pendeta itu menyebutkan huruf “e” pada kata tertentu yang pelafalannya sama dengan “merah”. Contohnya saja kesabaran dan ketekunan. Kupilih “merah” karena hanya itu yang terlintas di kepalaku.
Bukan menyinggung SARA atau apapun, hanya terdengar lucu saja. Pendeta itu satu suku denganku. Kalau ingin tahu, lihat saja di posting dengan tag “perkenalan”. Seingatku isi khotbahnya lumayan bagus, tapi setiap dia menyebut “e”, perutku jadi geli....
Langganan:
Postingan (Atom)